Peristiwa 12 Mei 1998 nyata menjadi tonggak reformasi.

Saat itu ribuan mahasiswa turun ke jalan untuk menentang kepemimpinan Presiden Soeharto, termasuk didalamnya  para mahasiswa dari Universitas Trisakti Jakarta.

Namun, di sela aksi damai yang menuntut Soeharto mundur dari jabatannya sebagai kepala negara saat itu, empat mahasiswa Trisakti tertembak.

Empat mahasiswa yang gugur itu adalah Elang Mulia Lesmana, Hafidin Royan, Heri Hartanto, dan Hendriawan Sie.

Hingga hari ini, penyelesaian kasus Trisakti belum juga tuntas. Aktor dibalik penembakan para mahasiswa tersebut juga belum terbongkar.